*MENUJU BUMI IJOROYOROYO*
*Menuju daerah yang gemah ripripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,adalah realita di lapangan yang perlu di adakan dan kemanapun kita melangkah nafas kita selalu bersenandung dg kesejukan.
*Entah siapa yang menjadi pahlawan dunia melalui penanaman pohon dan buah buahan yang menggambarkan adanya bumi yang asri menuju antara kemauan dan kesejahteraan hidup yang menghijau.
*Negara akan menjadi sempurna bila masyarakatnya menjadi petani yang hidup dan menghidupi rakyat di belahan nusantara bernuansa kemegahan sang Pencipta bahwa nusantara adalah pusatna tanaman dunia.
*Usaha yang simpati ini telah di rintis dan dilaksanakan oleh KPLH(Kelompok ingkungan Pemerhati Lingkungan Hidup)Dari Group of company PAKAR BANGSA,yang menggema meneteskan sejuta bibit di Malang raya.
*Jejak yang di tinggalkan KPLH dan Group of company PAKAR BANGSA telah menanam ribuahan Tanaman Buah serta tanaman keras juga tanaman bunga bila lahan memang memerlukannya.
*Usaha penghijauan ini mendapat sambutan positif dari Bupati Malang H.Rendra Krisna yang di wakili KLH Ibu Cholis dan dari Kehutanan Malang yang ikut menanam dan membantu tenaganya,semoga planing ini berkesinambungan dan di selaraskan.(sheilla)
PAKAR BANGSA GROUP OF COMPANY
Informasi Revormasi Aspirasi Mistiksasi Aktualisasi
Nomor : PB/LP/101/2611
Sifat : Penting
Hal : Permohonan dan Penegakkan Hukum.
Yth, KAPOLSEK Blimbing
di MALANG
Mengharapkan dengan sangat untuk menangani dan menindak lanjuti perbuatan yang melanggar hukum yang di lakukan.
Nama : H. Abdul Ghofur.
Umur : 60 Tahun
Alamat : jl. Satsui tubun Kec. Sukun Kota MALANG.
Kerugian : + Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah)
Tanggal Kejadian : Mulai 01 - Juni - 2011.
Yang kami duga secara bersama-sama atau sendiri-sendiri telah melakukan.
1.Pengrusakan Bangunan milik kami (80m2)
2.Mencuri Barang-Barang Milik Kami.
3.Memindah Dan Merusak Barang Milik Kami.
Lokasi kejadian di jl. Teluk Grajakan PERUM Kenanga Jaya Kel. Pandan Wangi Kec. Blimbing Kota Malang Jawa Timur Indonesia.
Demikian laporan serta pemberitahuan ini mohon ditindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.
Malang, 13 - Juli - 2011
Tertanda,
Suharyati PA
*PERADABAN MANUSIA MENURUT PAKARNYA*
*Peradaban manusia menurut dunia saint sangatlah bertentangan dengan dunia maya atau ghoib.dimana perbedaannya terjadi pada sebuah karya nyata atau karya maya yang menjadi pertanyaan kita mengikuti arah yang mana nyata atau maya.
*Evolosi manusia bertentangan dengan evolosi akidah atau agama apalagi esai budi pekerti yang condong memunculkan sosok yang sangat berperan dalam mendramatisir pelaku sandiwara yang dibuatnya.
*Realita yang sekarang lagi menggema adalah perseteruan perbedaan yang menimbulkan perselisihan dan peperangan berkepanjangan baik terbuka atau di balik intelektual penganutnya yang semakin hari semakin ortodok saja.
*Alangkah baiknya bila panggung sandiwara yang ada tidak ditunggangi kepentingan politik untuk memperkaya pemilik atau asal muasal drama berada atau diciptakan serta lebih santun bila diwahyukan pada manusia yang menonton dan menikmatinya.
*Dalam budaya jangan di campur baurkan dengan sebuah karya yang di wahyukannya tetapi jelas ada kesamaan yang ada,yaitu sama sama mencari pendukung serta pengikut untuk dipersatukan demi berdentangnya tampuk kejayaan sang pembuat atau pemimpinnya.
*Adapun yang menjadi pertanyaan bisakah wahyu yang bergema di buktikan secara saint, jelas sangat jauh perbedaannya sebuah karya atau wahyu adalah pemikiran kedepan menuju awang awang yang menjadi idiologi bermasyarakat yang menuju bermartabat.
*Bila bumi bergetar memutar bukan berarti kiamat akan datang,tetapi bila aku di jadikan Tuhan memang pusat ajaran manapun ada terletak pada saya yang mencipta budaya yang semakin tinggi di terpa permasalahan maka semakin tinggi pula intelektual sejarahnya.
*Adapun kita manusia tetap berjalan sesuai koridor dan rel yang ada jangan sekali kali meninggalkan budaya walau terkadang budaya itu penuh rekayasa sesuai pengikisan jaman yang semakin tak sempurna karena kepentingan rejim atau penulisnya
*Niscaya kita sebagai manusia harus bisa "MENDEM JERO JUNJUNG DUWUR'dalam arti kata jangan mempermasalahkan bila permasalahan tidak membikin baik atau lebih sempurna,Biarkan ekosistim berjalan apa adanya semoga saja kita mendapatkan ridoNYA.
*PENYIMPANGAN PEMERINTAH YANG HARUS DI ANTISIPASI*
-Penyimpangan yang di lakukan jajaran pemerintah yang bertentangan dengan akidah adalah membayar pegawai serta memaksakan kehendak mengenai bulan ke 13 yang tidak ada dan di paksakan untuk ada, sesuatu yang tak terjadi tetapi harus di anggarkan untuk di bayarkan menjadi dusta dan dosa yang di pelihara.
-Ekosistim kehidupan seharusnya balanc serta tidak mendustai yang berakibat tidak direstuinya negara oleh sang kholik pencipta alam semesta,walau sakit harus di paksakan berani agar tidak mengoleksi dusta yang berbuah dosa berbunga adzab dari Sang Kuasa ala wa dzalla.
-Negosiasi dengan agamalah bila memutuskan sesuatu yang tidak ada di jadikan ada yang mendulang penipuan semata,apabila tetap di lakukan unsur pidana bisa menjeratnya yang menjurus ke tersangka yang masuk penjara dalam kancah pidana,semoga persoalan kecil ini bisa diunggah demi keselaran sang Penguasa yang Berwibawa.
-Yakinlah bahwa kami bisa menyelaraskan hati yang berakidah tanpa cela walau kadang harus memenjarakan kasihan yang di renda demi menghamburkan uang negara yang dulu bernama TUNJANGAN HARI RAYA,semoga jeritan kebenaran tulisan ini bisa untuk meyakinkan penguasa yang berujung pada kebenaran yang di ridhoinya.
-Indahnya bangsa Indonesia bila tidak di nina bobokkan hukum agama apalagi hukum negara,yang mengajari pejabat dan pegawainya berdusta serta di suruh menabung dosa.Walau menyakitkan marilah kata dusta kita goreng menjadi gulali yang tak membohongi kita semua masyarakatnya.
-Munafik,sirik,iri dan dengki jadikan bandar yang di alirkan kesungai keruh yang perlu kita saring menjadi sumber air yang menyejukkan masyarakat demi rakyat yang berindividu marjinal terpinggirkan bahkan terlantar,tuk di semaikan menjadi rakyat bermoral karena keberhasilan penguasa yang sangat bermoral.
-Perisai diri yang terkandung dalam dada Pancasila sekarang sedang dilupakan pemilik modal yang mengambil dana dari hak rakyatnya,sedang mereka berkoar tentang keadilan yang mengatas namakan Tuhan,semoga esai budi pekerti ini dapat sebagai acuan kita semua untuk membikin kita manusia panutan.
-Anyam kebaikan walau terkadang membutuhkan waktu demi anyaman tersebut sedang kita tidak menyadari bahwa di jadikan umpan penyimpangan yang melanggar hukum tapi menyejukkan birahi angka yang membikin kantong tak pernah berbisik tidak ada isinya semoga dadzal kebohongan menyingkir dari bumi Indonesia.
-Nyiur akan menjatuhkan buahnya tidak jauh dari batangnya ,bila batang yang sudah renta menjadikan kita semua bermunajat menjadi sang angkara pendusta menuju kebohongan semata dengan mengeruk uang negara Milyaran rupiah saja,walau tak disangka sebagian penerimanya tidak menyadarinya.
-Gairahkan hidup pegawai dengan kewajaran semata dengan tidak mengindahkan operasional mengatasnamakan perjuangan angka yang termanipulasi persekongkolan manusia dengan ketidak tahuaanya dan semoga aku tidak sama dengan mereka yang mau menerima gaji yang apa adanya.(shadis).
-Penyimpangan yang di lakukan jajaran pemerintah yang bertentangan dengan akidah adalah membayar pegawai serta memaksakan kehendak mengenai bulan ke 13 yang tidak ada dan di paksakan untuk ada, sesuatu yang tak terjadi tetapi harus di anggarkan untuk di bayarkan menjadi dusta dan dosa yang di pelihara.
-Ekosistim kehidupan seharusnya balanc serta tidak mendustai yang berakibat tidak direstuinya negara oleh sang kholik pencipta alam semesta,walau sakit harus di paksakan berani agar tidak mengoleksi dusta yang berbuah dosa berbunga adzab dari Sang Kuasa ala wa dzalla.
-Negosiasi dengan agamalah bila memutuskan sesuatu yang tidak ada di jadikan ada yang mendulang penipuan semata,apabila tetap di lakukan unsur pidana bisa menjeratnya yang menjurus ke tersangka yang masuk penjara dalam kancah pidana,semoga persoalan kecil ini bisa diunggah demi keselaran sang Penguasa yang Berwibawa.
-Yakinlah bahwa kami bisa menyelaraskan hati yang berakidah tanpa cela walau kadang harus memenjarakan kasihan yang di renda demi menghamburkan uang negara yang dulu bernama TUNJANGAN HARI RAYA,semoga jeritan kebenaran tulisan ini bisa untuk meyakinkan penguasa yang berujung pada kebenaran yang di ridhoinya.
-Indahnya bangsa Indonesia bila tidak di nina bobokkan hukum agama apalagi hukum negara,yang mengajari pejabat dan pegawainya berdusta serta di suruh menabung dosa.Walau menyakitkan marilah kata dusta kita goreng menjadi gulali yang tak membohongi kita semua masyarakatnya.
-Munafik,sirik,iri dan dengki jadikan bandar yang di alirkan kesungai keruh yang perlu kita saring menjadi sumber air yang menyejukkan masyarakat demi rakyat yang berindividu marjinal terpinggirkan bahkan terlantar,tuk di semaikan menjadi rakyat bermoral karena keberhasilan penguasa yang sangat bermoral.
-Perisai diri yang terkandung dalam dada Pancasila sekarang sedang dilupakan pemilik modal yang mengambil dana dari hak rakyatnya,sedang mereka berkoar tentang keadilan yang mengatas namakan Tuhan,semoga esai budi pekerti ini dapat sebagai acuan kita semua untuk membikin kita manusia panutan.
-Anyam kebaikan walau terkadang membutuhkan waktu demi anyaman tersebut sedang kita tidak menyadari bahwa di jadikan umpan penyimpangan yang melanggar hukum tapi menyejukkan birahi angka yang membikin kantong tak pernah berbisik tidak ada isinya semoga dadzal kebohongan menyingkir dari bumi Indonesia.
-Nyiur akan menjatuhkan buahnya tidak jauh dari batangnya ,bila batang yang sudah renta menjadikan kita semua bermunajat menjadi sang angkara pendusta menuju kebohongan semata dengan mengeruk uang negara Milyaran rupiah saja,walau tak disangka sebagian penerimanya tidak menyadarinya.
-Gairahkan hidup pegawai dengan kewajaran semata dengan tidak mengindahkan operasional mengatasnamakan perjuangan angka yang termanipulasi persekongkolan manusia dengan ketidak tahuaanya dan semoga aku tidak sama dengan mereka yang mau menerima gaji yang apa adanya.(shadis).